Rabu, 15 Januari 2014

Sejarah Perkembangan Iptek di Indonesia

Pengetahuan ilmu pengetahuan memberikan dampak yang besar dalam penemuan baru di bidang teknologi. Pada akhir abad ke-15 muncul gerakan yang bertujuan mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang dikenal dengan istilah renaisans, yaitu suatu gerakan yang ingin melahirkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno. Renaisans menjunjung tinggi kemampuan manusia, baik cara berfikir atau menemukan dan menciptakan. Dengan adanya gerakan ini, semua orang bebas berfikir untuk menghasilkan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain gerakan renaisans, juga muncul gerakan yang disebut dengan humanisme, yaitu suatu gerakan yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan untuk diabdikan bagi kepentingan manusia.
Memasuki abad ke-18, ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga abad ini sering di sebut dengan abad pemikiran. Abad ke-18 merupakan abad penemuan berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, maupun teknologi.
Penemuan di bidang teknologi merupakan awal abad teknologi yang membawa dunia berkembang dengan lebih jauh dan lebih cepat dari masa sebelumnya. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan bangsa-bangsa dan segala peradabannya juga melaju dengan cepat sehingga abad ke-21 manusia mampu menciptakan berbagai peralatan dan teknologi canggih.
Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan pesat mendorong berkembangnya berbagai macam industri di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang sejak masa kolonial Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kolonial Belanda ini ditandai dengan berdirinya perusahaan swasta asing, misi keagamaan dan pendidikan Barat. Semuanya itu merupakan bagian dari eksploitasi ekonomi.
Teknologi modern barat memperkenalkan teknologinya yang pertama dengan melalui pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut kemudian menyebar ke sektor lainnya seperti pada galangan kapal, pertambangan batu bara, timah, gas, dan minyak bumi.
Sejak pertengahan abad ke-19, perkembangan ilmu pengetahuan barat telah tersebar di Indonesia dengan melalui pembukaan sekolah-sekolah barat bagi penduduk bumiputra.



IPTEK Mengikuti The 6th APEC Forum for Gifted in Science

Pada tanggal 17 – 19 Mei 2010, Indonesia berpartisipasi pada The 6th APEC Forum for the Gifted in Science di Seoul, Korea Selatan yang diwakili oleh Putu Lia Suryaningsih – Kepala Sub Divisi Promosi & Kerjasama dari Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK).

Pertemuan ini dihadiri oleh 14 peserta dari China, China Taipei, Malaysia, New Zealand, Singapore, Phillipines, Vietnam, Thailand dan Indonesia serta Korea Selatan sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dilaksanakan di Seoul National University.

Para peserta yang terdiri dari Institusi, akademisi, Stakeholder dari Kementerian Pendidikan dan Science Center dari beberapa negara tersebut, sebelumnya telah membuat tulisan secara individual mengenai “Green Growth” dalam hubungannya dengan kegiatan bagi anak cerdas dan berbakat. Tulisan ini kemudian dipresentasikan oleh masing-masing peserta kepada peserta lainnya serta undangan dan stakeholder dari APEC Mentoring Center for the Gifted in Science (AMGS), Korea Science Academy (KSA) dan Kementerian Pendidikan, Sains dan Teknologi - Korea Selatan. Selain itu, pertemuan ini juga membahas tentang persiapan teknis untuk kegiatan The 3rd APEC Future Scientist Conference yang akan dilaksanakan di China Taipei (Taiwan) pada tanggal 11-15 April 2011.

Dalam 14 presentasi yang disajikan oleh masing-masing peserta dari tiap negara, dijabarkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing negara untuk menangani anak-anak cerdas dan berbakat. Sementara untuk Indonesia dan Thailand yang diwakili oleh Science Center menampilkan tentang kegiatan khas Science Center yang dilakukan dimasing-masing Science Center. Indonesia menampilkan tentang kegiatan “Green Wave” yang dilakukan pada tanggal 21-23 Mei 2010, termasuk mengenai kegiatan Discovery Camp, Binokuler serta Outreach Program. Sementara Thailand yang diwakili oleh National Science Museum (NSM) menampilkan tentang “National Science & Technology Exhibition”.

Semua aktivitas tersebut telah memberikan pengalaman baru bagi para peserta serta menambah wawasan serta jalinan kerjasama dan persahabatan dengan peserta dari ekonomi lainnya.

The 6th APEC Forum for the Gifted in Science dirasakan besar manfaatnya untuk membangun pencitraan PP-IPTEK dan RISTEK, yang dapat digunakan sebagai alat diseminasi dan promosi dalam mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak.[pts/pp-iptek]
- See more at: http://ppiptek-tmii.blogspot.com/2010_05_01_archive.html#sthash.7XSoS4d9.dpuf

IPTEK Mengikuti The 6th APEC Forum for Gifted in Science

Pada tanggal 17 – 19 Mei 2010, Indonesia berpartisipasi pada The 6th APEC Forum for the Gifted in Science di Seoul, Korea Selatan yang diwakili oleh Putu Lia Suryaningsih – Kepala Sub Divisi Promosi & Kerjasama dari Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK).

Pertemuan ini dihadiri oleh 14 peserta dari China, China Taipei, Malaysia, New Zealand, Singapore, Phillipines, Vietnam, Thailand dan Indonesia serta Korea Selatan sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dilaksanakan di Seoul National University.

Para peserta yang terdiri dari Institusi, akademisi, Stakeholder dari Kementerian Pendidikan dan Science Center dari beberapa negara tersebut, sebelumnya telah membuat tulisan secara individual mengenai “Green Growth” dalam hubungannya dengan kegiatan bagi anak cerdas dan berbakat. Tulisan ini kemudian dipresentasikan oleh masing-masing peserta kepada peserta lainnya serta undangan dan stakeholder dari APEC Mentoring Center for the Gifted in Science (AMGS), Korea Science Academy (KSA) dan Kementerian Pendidikan, Sains dan Teknologi - Korea Selatan. Selain itu, pertemuan ini juga membahas tentang persiapan teknis untuk kegiatan The 3rd APEC Future Scientist Conference yang akan dilaksanakan di China Taipei (Taiwan) pada tanggal 11-15 April 2011.

Dalam 14 presentasi yang disajikan oleh masing-masing peserta dari tiap negara, dijabarkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing negara untuk menangani anak-anak cerdas dan berbakat. Sementara untuk Indonesia dan Thailand yang diwakili oleh Science Center menampilkan tentang kegiatan khas Science Center yang dilakukan dimasing-masing Science Center. Indonesia menampilkan tentang kegiatan “Green Wave” yang dilakukan pada tanggal 21-23 Mei 2010, termasuk mengenai kegiatan Discovery Camp, Binokuler serta Outreach Program. Sementara Thailand yang diwakili oleh National Science Museum (NSM) menampilkan tentang “National Science & Technology Exhibition”.

Semua aktivitas tersebut telah memberikan pengalaman baru bagi para peserta serta menambah wawasan serta jalinan kerjasama dan persahabatan dengan peserta dari ekonomi lainnya.

The 6th APEC Forum for the Gifted in Science dirasakan besar manfaatnya untuk membangun pencitraan PP-IPTEK dan RISTEK, yang dapat digunakan sebagai alat diseminasi dan promosi dalam mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak.[pts/pp-iptek]
- See more at: http://ppiptek-tmii.blogspot.com/2010_05_01_archive.html#sthash.7XSoS4d9.dpuf

SEJARAH GENERASI KOMPUTER

KOMPUTER GENERASI PERTAMA (1)
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua,negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi strategis yang dimiliki komputer.Hal ini tentu saja meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat

PENEMU PERTAMA KOMPUTER

PENEMU PERTAMA KOMPUTER
Charles Babbage yang lahir 26 Desember 1792 adalah seorang matematikawan dari Inggris yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang komputer yang dapat diprogram. Sebagian dari mesin yang dikembangkannya kini dapat dilihat di Musium Sains London. Tahun 1991, dengan menggunakan rencana asli dari Babbage, sebuah mesin diferensial dikembangkan dan mesin ini dapat berfungsi secara sempurna,